BERBAGI
Tumbuh dari Pergerakan
PT MOI tumbuh dari benih gerakan sosial yang peduli dengan kekurangan gizi masyarakat sekitar hutan Jawa Madura dan kemiskinan yang melatarbelakanginya. Hal ini tidak terlepas dari perjalanan Kang Dudi, Founder Moringa Organik Indonesia, sebagai Kembaratani di Jawa dan Madura. Perjalanan yang didokumentasikan dalam situs Catatan Kembaratani ini sangat mempengaruhi kebijakan-kebijakan maupun arahan-arahannya kepada seluruh jejaring perusahaan.
UUD 1945 (Pasal 28H) menetapkan bahwa kesehatan adalah hak dasar setiap individu dan semua warga negara berhak mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk masyarakat miskin. Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan disebutkan pula bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan UUD 1945.
Namun demikian, Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan itu pun mengamanatkan bahwa, mewujudkan, mempertahankan, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, merupakan kewajiban setiap warga negara.
Oleh karena itulah, kami menetapkan diri untuk mengambil bagian dalam implementasi amanah Undang-Undang tersebut, yaitu turut serta membantu mewujudkan, mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, melalui pemanfaatan tanaman Kelor (Moringa oleifera Lam) sebagai asupan nutrisi tinggi bagi masyarakat. Inilah yang kami bagi kepada seluruh warga bangsa.


Sehat dan Sejahtera
Rendahnya derajat kesehatan dan pendapatan sebagian masyarakat di pedesaan, khususnya di sekitar hutan, menjadi dasar bagi kami dalam mengimplementasikan keingingan untuk berbagi. Satu sisi kami menginginkan mereka mampu memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya dengan cara yang mudah dan murah. Sisi ini mengharuskan kami melakukan propaganda penyadaran tentang pentingnya asupan nutrisi harian yang berkualitas, dan bagaimana menanam dan mengolah Kelor sebagai sumber asupan nutrisi yang mudah dan murah bagi mereka. Melakukan penyuluhan, pelatihan dan menyebar benih Kelor, merupakan kegiatan rutin yang kami lakukan. Selain itu, beserta Puskemas dan para bidan, turut serta aktif mendistribusikan serbuk daun Kelor kepada anak-anak yang kurang gizi (stunting), secara rutin bergiliran mengundang anak-anak PAUD/TK, Ibu-ibu POSYANDU, dan kelompok masyarakat gizi buruk untuk makan bersama di Puri Kelorina.
Sisi lainnya, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pendapatannya, kami pun melatih masyarakat untuk membuat beragam produk berbahan Kelor yang kemudian kami beli untuk dijual kembali. Beberapa, bahkan menjadi suplayer tetap bahan baku alami yang kami olah menjadi produk makanan dan minuman. Membuka kesempatan menjadi Mitra dalam jejaring pasar kami, Franchise dengan modal yang relatif murah dan proses yang mudah, menjadi salah satu cara kami berbagi kesempatan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan bersama.